Create by : Fahrul Arpandi Batubara
Protista dianggap sebagai organisme peralihan antara Monera dan organisme lain, baik hewan maupun tumbuhan.Protozoa yang menyerupai hewan dikenal dengan nama protozoa (protos = pertama, zoon = hewan). Sebagian protozoa adalah hewan eukariotik bersel tunggal dan mikroskopis. Protozoa dapat hidup pada air tawar, air laut, air payau dan ada juga yang hidup di dalam tubuh organisme multiseluler. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma , sitoplasma dan mitokondria. Beberapa protozoa ada yang mempunyai peranan dalam menghancurkan sisa-sisa organisme yang telah mati, tetapi ada juga yang bersifat parasit di dalam tubuh organisme, misalnya dapat menyebabkan penyakit tidur, malaria, dan disentri. Protozoa hidup secara individual, tetapi ada juga diantara mereka yang hidupnya berkoloni.
Protozoa berkembangbiak dengan cara aseksual, yaitu dengan
cara pembelahan biner dan membentuk spora serta secara seksual yaitu
melalui konjugasi. Hewan ini memilki alat gerak berupa cilia, flagel,
dan kaki semu (Pseudopia), tetapi ada juga yang tidak memiliki alat
gerak.
1. Ciri-Ciri Protozoa:
Organisme uniseluler (bersel satu)
Eukariotik (memiliki membran nukleus
Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni
Umumnya tidak dapat membuat makananya sendiri (heterotof)
Hidup bebas, saprofit dan parasit
Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
Alat gerak berupa pseudopia , silia atau flagella
2. Klasifikasi protozoa
Berdasarkan struktur alat geraknya , filum protozoa dibedakan menjadi empat kelas:
Berdasarkan struktur alat geraknya , filum protozoa dibedakan menjadi empat kelas:
§ Kelas Rhizopoda (sarcodina)
§ Kelas Ciliata
§ Kelas Flagellata
§ Kelas sporozoa
3. Kelas Rhizopoda
Kelas Rhizopoda Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)
yang merupakan penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat
penangkap mangsa. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan
sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.
Perkembangbiakan secara aseksual melalui pembelahan biner dan
pembentukkan kista. Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba.
1. Morfologi Amoeba
§ Ukuran antara 200-300 mikron
§ Bentuknya selalu berubah ubah setiap kali berpindah tempat
§ Sitoplasma dibagi menjadi dua endoplasma dan ektoplasma
§ Mempunyai 1 inti dan berbentuk bulat
§ Terdapat satu vakuola kontraktil dan vakuola makanan yang banyak ditentukan oleh banyaknya makanan yang ada disekitarnya.
2. Fisiologi
§ Pernapasan berlangsung melalui permukaan sel secara difusi.
§ Bergerak dengan cara mengalirkan penjuluran protoplasma yaitu pseudopodia.
§ Proses penjuluran ini terjadi karena adanya pencairan sementara bagian luar endoplasma yang kental.
§ Pencernaan makanan padat karena bersifat holozoik
melalui pseudopodia dengan cara merangkul, mengitarinya sehingga
terbentuk vakuola makanan.
Struktur tubuh Amoeba: Sel dilindungi oleh membrane sel.
Didalam selnya terdapat organel – organel, diantaranya inti sel, vakuola
kontraktil, dan vakuola makanan.
Membrane sel atau membran plasma Membrane sel disebut
juga plasmalema dan berfungsi melindungi protoplasma. Sitoplasma
dibedakan atas ekstoplasma dan endoplasma. Ektoplasma merupakan lapisan
luar sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan membrane plasma dan
umumnya ektoplasma merupakan bagian dalam plasma, umumnya bergranula.
Didalam endoplasma terdapat 1 inti, satu vakuola kontraktil, dan
beberapa vakuola makanan. Inti sel (nukleus) berfungsi untuk mengatur
seluruh kegiatan yang berlangsung di dalam sel. Rongga berdenyut
(Vakuola Kontraktil).rongga berdenyut disini berfungsi sebagai organ
eksresi sisa makanan. Vakuola kontraktil juga menjaga agar tekanan
osmosis sel selalu lebih tinggi dari tekanan osmosis di sekitarnya.
Rongga makanan (vakuola makanan ) Rongga makanan atau
sering disebut dengan vakuola makanan berfungsi sebagai alat pencernaan.
Makanan yang tidak dicerna akan dikeluarkan melalui rongga berdenyut.
4. Tempat hidup dan habitat.
Berdasarkan tempat hidupnya Amoeba dibedakan menjadi beberapa tempat:
a. Ektamoeba : hidup di luar tubuh organisme (hidup bebas). Misalnya Amoeba proteus.
b. Entamoeba : hidup di dalam organisme , misalnya
manusia: contohnya Entamoeba histolityca, yang hidup di dalam usus halus
manusia, bersifat parasit dan menyebabkan penyakit perut (Disentri). Entamoeba coli,
hidup dalam colon (usus besar manusia). Amoeba ini tidak bersifat
parasit , tetapi kadang-kadang dapat menyebabkan buang air besar
terus-menerus. Entamoeba ginggivalis, hidup dalam rongga mulut dan menguraikan sisa-sisa makanan, sehingga merusak gigi dan gusi.
Contoh dari Rhizopoda lainnya seperti:
1. Ella Memiliki rangka luar yang tersusun dari
zat kitin. Hewan ini banyak terdapat di air tawar. Berbentuk seperti
piring, dengan satu permukaan cembung dan permukaan lainnya cekung atau
datar , yang ditengahnya terdapat lubang tempat keluarnya kaki palsu.
2. Diffugia angka luar diffugia dapat menyebabkan butir-butir pasir halus dan benda-benda laindapat melekat.
3. Foraminifera miliki rangka luar yang terdiri
dari silica atau zat kapur (mengandung kalsium karbonat). Semua anggota
foraminifera ini hidup di laut. Genus yang paling terkenal dari
Foraminifera ini adalah Globigerina, karena lapisan Foraminifera dapat
digunakan sebagai petunjuk dalam pencarian sumber minyak bumi.
4. Radiolaria
Merupakan organisme laut bertubuh bulat seperti bola dan memilki banyak duri yang terbuat dari zat kitin dan stonsium sulfat. Radiolaria yang mati akan mengendap yang disebut dengan Lumpur radiolaria yang digunakan sebagai bahan alat penggosok serta bahan peledak. Contoh genusnya : Achantometro dan Collosphaera.
Merupakan organisme laut bertubuh bulat seperti bola dan memilki banyak duri yang terbuat dari zat kitin dan stonsium sulfat. Radiolaria yang mati akan mengendap yang disebut dengan Lumpur radiolaria yang digunakan sebagai bahan alat penggosok serta bahan peledak. Contoh genusnya : Achantometro dan Collosphaera.
Ordo pada Rhizopoda:
a) Ordo lobosa
Ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia pendek dan tumpul serta terdapat perbedaan yang jelas antara ektoplasma serta endoplasma.
· b). Ordo filosa
Ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia halus seperti benang dan becabang-cabang.
· c). Ordo foraminifera
Ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia panjang dah halus.
· d). Ordo helioza
Ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia berbentuk benang yang
radien dan antarfilamen tidak pernah bersatu membentuk jala atau
anyaman.
· e). Ordo radiolarian
Cirinya : mempunyai pseudopodia berupa benang-benang halus yang tersusun radier dan bercabang-cabang membentuk jala (anyaman).
B. Protista Mirip Tumbuhan (Alga)
Alga merupakan kelompok organisme yang bervariasi
baik bentuk, ukuran, maupun komposisi senyawa kimianya. Alga ini ada
berbentuk uniseluler (contoh Chlorococcus sp), koloni (Volvox sp),
benang (filamen) (contoh Spyrogyra sp) serta bercabang atau pipih
(contoh Ulva sp, Sargasum sp dan Euchema sp).
1. Ciri-ciri Alga
merupakan organisme Eukariotik
ada yang uniseluler (bentuk benang/pita) dan ada yang multiseluler (bentuk lembaran).
Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof. Selain
klorofil, alga juga memiliki pigmen lain, seperti fikosianin (warna
biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna coklat), xantofil
(warna kuning) dan karotena (warna keemasan).
Tubuh alga/ganggang tidak dapat dibedakan antara akar,
batang, dan daun. Tubuhnya berupa thalus, sehingga dimasukkan ke dalam
golongan thalophyta.
Reproduksi secara aseksual (dengan fragmentasi, pembelahan,
pembentukan spora) maupun seksual (dengan oogami dan isogami). oogami
terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin jantan mempunyai ukuran
yang sama dan sulit dibedakan. Oogami terjadi jika antara sel kelamin
jantan dan sel kelamin betina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda
dan mudah dibedakan. Dari peleburan dua sel kelamin tersebut, akan
terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot akan terus berkembang
menjadi individu baru
Habitat di perairan (tawar – laut), tempat lembab. Ada
yang menempel pada batuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik),
menempel pada tumbuhan sebagai (epifitik), dan menempel pada tubuh hewan
(epizoik).
2. Klasifikasi Alga
Klasifikasi Protista mirip tumbuhan berdasarkan piqmen warna, meliputi :
a. Euglenophyta
Euglenophyta merupakan kelompok protista yang unik
karena dia memiliki sifat mirip tumbuhan dan hewan. Dianggap mirip
tumbuhan karena memiliki klorofil a dan b, juga ditemukan karotin
sehingga dia akan berfotosintesis. Euglenophyta dianggap mirip hewan
karena dapat bergerak aktif dengan pertolongan satu atau beberapa bulu
cambuk (flagela) yang keluar dari selnya. Karena mempunyai alat gerak,
dia dapat hidup di perairan, misalnya air tawar dan air tergenang.
Contoh : Euglena viridis
b. Phyrrophyta (Alga Api)
Sering disebut Dinoflagellata karena memiliki 2 flagel.
bersifat uniseluler, memiliki piqmen berupa klorofil a dan c. Memiliki
dinding sel berupa selulosa dan ada juga yang tidak memiliki dinding
sel. Disebut ganggang Api, karena mampu memancarkan cahaya
(bioluminesens) pada kondisi gelap. Hidup di air laut dan ada yang di
air tawar
Contoh : Noctiluca sp, Ceratium sp, Gonyaulax sp, Perridium sp
c. Chlorophyta (Alga Hijau)
Ada yang uniseluler (soliter – koloni) dan multiseluler.
Tubuhnya mengandung klorofil (klorofil a dan b), dan piqmen warna lain
(karoten, xantofil). Hidup melayang-layang di air tawar atau air laut
sebagai fitoplankton. Memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa
dan lignin. Bentuk tubuh (benang, lembaran, dan berkoloni). Ada yang
bersimbiosis (mutualisme) dengan fungi membentuk lichenes (lumut kerak).
Reproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner untuk
yang bersel satu dan fragmentasi untuk yang berbentuk benang,
pembentukan zoospora), dan secara seksual dengan konjugasi. Konjugasi
adalah perpaduan gamet yang membentuk zigospora.
Contoh :
d. Chrysophyta (Alga cokelat-keemasan)
Ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, dan banyak
yang berflagel. Memiliki piqmen warna yang dominan adalah karotin,
fukosantin (coklat kuning) dan piqmen warna lain klorofil a dan b.
Sebagian besar kelompok ini adalah Diatom. Diatom mempunyai bentuk
kotak dan memiliki dinding sel. Sel tersusun atas dua belahan, yaitu :
wadah (hipoteka) dan tutup (epiteka). Dinding sel mengandung zat kersik,
sehingga sering disebut ganggang kersik atau tanah diatom. Manfaat :
untuk bahan penggosok, bahan isolasi, bahan dasar kosmetik, dan penyekat
dinamit, penyaring kolam renang
Contoh : Diatom, Navicula, Cyclotella, dan Pinnularia
e. Phaeophyta (Alga Coklat)
Tubuhnya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, bersifat
multiseluler, memiliki piqmen berupa xantofil, fukosantin, klorofil a
dan c, habitat di dasar laut, reproduksi secara metagenesis (pergantian
keturunan antara vegetatif dan generatif). Vegetatif dengan cara
fragmentasi, zoospora. Sedangkan generatif dengan cara oogami (peleburan
antar ovum dan spermatozoid).
Contoh :
f. Rodhophyta (Alga Merah)
Bersifat multiseluler, memiliki piqmen fikobilin yang
terdiri dari fikoreitrin (merah) dan fikosianin (biru), klorofil.
habitat di dasar laut, seperti rumput sehingga sering disebut dengan
rumput laut (sea weed). Reproduksi secara Vegetatif dengan
pembentukan spora, dan secara generatif dengan peleburan antar ovum
dan spermatozoid. Sering dimanfaatkan untuk bahan makanan (agar-agar)
dan kosmetika.
Contoh : Euchema spinosum, Glacilaria sp,Gelidium sp, Gigartina mammilosa, Erytrophylum sp, Macrocladia sp
C. Protista Mirip Jamur
Protista mirip jamur tidak dimasukkan kedalam fungi karena
struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur lender
mirip fungi, tetpai gerakan pada fase egetatifnya mirip amoeba. Meskipun
tidak berklorofil, struktur membrane jamur ini mirip ganggang.
1. Myxomycetes (jamur lender)
Jamur ini memiliki beberap sifat yang mirip dengan
jamur sejati. Struktur vegetative jamur lendir disebut plasmodium,
merupakan massa sitoplasma berinti banyak dan tidak dibatasi oleh
dinding yang kuat.
Ciri myxomycetesyang menyerupai fungi adalah pada waktu stadium badan buah, sedangkan stadium vegetatifnya mirip protozoa(ameboid). Tetapi perlu diketahui bahwa baik pada stadium miselium (pada waktu terbentuk badan buah) maupun pada waktu stadium vegetative pada dasarnya strukturnya sama saja, yaitu senositik dan tetap menunjukkan aliran sitoplasma. Walaupun pada stadium miselium aliran sitoplasma ini dibatasi dalam dinding badan buahnya.
Ciri myxomycetesyang menyerupai fungi adalah pada waktu stadium badan buah, sedangkan stadium vegetatifnya mirip protozoa(ameboid). Tetapi perlu diketahui bahwa baik pada stadium miselium (pada waktu terbentuk badan buah) maupun pada waktu stadium vegetative pada dasarnya strukturnya sama saja, yaitu senositik dan tetap menunjukkan aliran sitoplasma. Walaupun pada stadium miselium aliran sitoplasma ini dibatasi dalam dinding badan buahnya.
Contoh:
Physarum sp , merupakan jamur lendir tak bersekat, sel-selnya tidak dapat dipisahkan
2. Oomycota
Tubuh Oomycota (jamur air) trsusun atas benang hifa
tidak bersekat dan mengandung banyak nukleus. Oomycota dapat dengan
mudah ditemukan pada bingkai tubuh ikan atau bangkai tubuh hewan lainnya
yang tergenang air sehingga sering juga disebut dengan jamur. Oomycota
berkembang biak secara seksual dan aksesual. Beberapa Oomycota hidup di
saproit dengan cara menguraikan zat organik dari bangkai seperi
Saprolegina. Beberapa di antaranya ad juga yang hidup parasit pada
individu lainnya seprti Phytophtora dan Plasmospara viticola.
3. Acrasiomycota
Acrasiomycota atau jamur kendir seluler adalah
protista yang biasanya hidup di kayu-kayu lapuk dan hidup di bahan
organik yang membusuk. Contoh Acrasiomycota adalah Dictyostelium.
Sebagian besar hidupnya,organisme in merupakan sel amoeboid soliter.
Acrasiomycota memiliki tubuh yang menghasilkan spora dan akan di gunakan
saat melakukan reproduksi seksual
Kapan virus ditemukan? Pada awalnya, sekitar tahun 1892,
virus digunakan untuk agen penyebab penyakit oleh Von Iwanovski (Rusia).
Dia menemukan penyebab penyakit pada daun tembakau (mosaic tembakau)
yang mampu menembus saringan bakteri. Jika daun sakit disentuhkan pada
daun sehat, daun sehat akan tertular penyakit ini. Akan tetapi, jika
ekstrak daun sakit dipanaskan hingga mendidih terlebih dahulu dan
setelah dingin dioleskan pada daun sehat, daun sehat tidak terserang
penyakit ini. Dari eksperimennya itu, Iwanovski menarik kesimpulan
sementara bahwa penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh bakteri
patogen.
Pada tahun 1893 ada penelitian baru yang mematahkan
kesimpulan Iwanovski karena hasil ekstrak daun tembakau yang terserang
penyakit mosaik tembakau yang telah disaring dengan saringan keramik
yang tidak tertembus oleh bakteri dioleskan pada daun sehat maka daun
sehat tetap tertular penyakit mosaik. Dengan demikian, dia menduga bahwa
penyebab penyakit mosaik daun ini adalah bakteri yang sangat kecil.
Eksperimen M. Beijerinck dari Belanda mendukung teori Iwanovski.
Eksperimen yang dilakukan adalah eksperimen berjenjang terhadap penyakit
mosaik tembakau. Dia juga berkesimpulan bahwa penyebab penyakit mosaik
daun adalah bakteri patogen yang berukuran sangat kecil dan mampu
berkembang biak.
Pada tahun 1935 kesimpulan Iwanovski dan M. Beijerink
digugurkan oleh Wendell M. Stanley, ilmuwan Amerika Serikat. Dia
berpendapat bahwa penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh virus.
Wendell mengisolasi dan mengkristalkan virus. Dia berpendapat bahwa
virus bukan sel karena dapat dikristalkan. Virus merupakan peralihan
antara benda hidup dan tak hidup. Virus tidak sama dengan bakteri karena
jika kristal virus ini disuntikkan ke dalam tanaman tembakau yang
sehat, virus akan aktif kembali dan melakukan penggandaan sehingga
menyebabkan penyakit.
Mulai saat itu, orang menjadi tahu bahwa penyebab penyakit
yang menyerang tembakau bukanlah bakteri patogen, tetapi virus yang
sering disebut dengan virus mosaik tembakau (Tobacco Mosaic Virus atau
TMV).
Virus mempunyai sifat-sifat yang membedakannya dari mikroorganisme yang lain, yaitu:
dalam tubuh virus terkandung salah satu asam nukleat, DNA
atau RNA saja;dalam proses reproduksinya, hanya diperlukan asam
nukleat;berukuran sangat kecil sekitar 20 – 300 milimikron;virus tidak
memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri di luar sel-sel hidup, dapat
dikatakan virus bukanlah makhluk hidup yang mandiri, melainkan makhluk
hidup yang memanfaatkan sel-sel hidup untuk memperbanyak
diri;multiplikasi terjadi pada sel-sel hospes;dapat dikristalkan
(sebagai benda tak hidup) dan dapat dicairkan kembali.
0 komentar: