Create by : David Evan
Gerhana Bulan Total 28 September 2015
Di penghujung bulan September, musim gerhana 2015 akan
diakhiri dengan Gerhana Bulan Total yang terjadi tanggal 28 September
2015. Menariknya, ini merupakan gerhana bulan total ke-4 atau terakhir
dalam rangkaian seri tetrad yang sudah berlangsung sejak tahun 2014.
Gerhana Bulan Total yang terjadi tanggal 28 September 2015
memang istimewa. Selain merupakan GBT ke-4 dalam seri tetrad 2014-2015,
gerhana bulan total tersebut juga terjadi ketika Bulan berada pada titik
terdekatnya dari Bumi. Jadi sebagian masyarakat Bumi akan menikmati
keindahan Gerhana Bulan Tetrad Perigee.
Gerhana Bulan Total 4 April 2015 yang dipotret oleh Ronny Syamara dari Sofifi, Maluku Utara. Kredit: Ronny Syamara
Istilah ini masih sulit dipahami? Dalam bahasa populer yang sedang marak, Gerhana Bulan Total 28 September 2015 adalah Gerhana Bulan Darah Terakhir di 2015 sekaligus Gerhana “Bulan Super” aka Gerhana Bulan Total “Supermoon” yang langka!
Istilah ini masih sulit dipahami? Dalam bahasa populer yang sedang marak, Gerhana Bulan Total 28 September 2015 adalah Gerhana Bulan Darah Terakhir di 2015 sekaligus Gerhana “Bulan Super” aka Gerhana Bulan Total “Supermoon” yang langka!
Tapi tak hanya itu. GBT 28 September 2015 juga istimewa
karena ini merupakan “Harvest Moon” atau “Bulan Panen” bagi masyarakat
belahan bumi utara. Bulan panen merupakan bulan purnama terdekat dari
Equinoks musim gugur. Dan gerhana Bulan terjadi ketika Bulan berada di
fasa purnama.
Di tahun 2015, Ekuinoks musim gugur akan terjadi tanggal 23
September atau 5 hari sebelum GBT terakhir di tahun yang sama. Bagi
penduduk bumi belahan selatan, GBT 28 September 2015 juga sekaligus
menandai bulan purnama pertama di musim semi.
Gerhana Bulan Tetrad Terakhir
Gerhana Bulan Total 28 September 2015 akan menjadi gerhana bulan terakhir di tahun 2015 sekaligus juga mengakhiri gerhana bulan seri tetrad 2014-2015. Gerhana bulan tetrad merupakan rangkaian 4 gerhana bulan total yang terjadi secara berurutan tanpa diselingi gerhana bulan sebagian dan gerhana bulan penumbra. Dalam rangkaian seri tetrad tersebut, gerhana bulan tetrad sebelumnya telah berlangsung pada tanggal 15 April 2014, 8 Oktober 2014 dan 4 April 2015.
Gerhana Bulan Total 28 September 2015 akan menjadi gerhana bulan terakhir di tahun 2015 sekaligus juga mengakhiri gerhana bulan seri tetrad 2014-2015. Gerhana bulan tetrad merupakan rangkaian 4 gerhana bulan total yang terjadi secara berurutan tanpa diselingi gerhana bulan sebagian dan gerhana bulan penumbra. Dalam rangkaian seri tetrad tersebut, gerhana bulan tetrad sebelumnya telah berlangsung pada tanggal 15 April 2014, 8 Oktober 2014 dan 4 April 2015.
Gerhana Bulan Tetrad juga bukan sebuah peristiwa yang
sangat langka. Dalam 5000 tahun semenjak tahun -1999 sampai dengan 3000,
terjadi 4378 gerhana penumbral (36,3%), 4207 gerhana bulan sebagian
(34,9%) dan 3479 gerhana bulan total (28,8%). Dari keseluruhan gerhana
bulan total yang terjadi dalam selang tersebut, 16,3 atau 563 gerhana
dari gerhana bulan total merupakan bagian dari 142 seri tetrad yang
terjadi dalam periode tersebut. Seri gerhana tetrad sebelum periode
2014-15 terjadi pada tahun 2003-04 dan seri berikutnya baru akan terjadi
20 tahun lagi yakni tahun 2032-33.
Kabar tentang Gerhana Bulan Total 28 September 2015 cukup
santer diberitakan sebagai pertanda akan terjadinya peristiwa besar di
bulan September. Dalam teori yang dibangun oleh orang-orang tertentu,
GBT 28 September yang merupakan seri terakhir tetrad 2014-2015 memiliki
posisi istimewa karena terjadi ketika masyarakat Yahudi merayakan hari
raya Pondok Daun atau Tabernakel. Jadi keunikan dari GBT yang terjadi
saat hari raya pondok daun dan merupakan seri tetrad yang “dianggap
langka” maka dianggap sangat istimewa dan punya makna lain dalam hal ini
“sebuah kejadian besar yang dikaitkan dengan akhir dunia.
Akan tetapi, seperti halnya Gerhana Matahari Sebagian 13
September 2015 yang terjadi bersamaan dengan perayaan tahun baru Yahudi
atau Rosh Hashanah, Gerhana Bulan Total bersamaan dengan Hari Raya
Pondok Daun juga bukan hal yang sangat istimewa dan aneh.
Bangsa Yahudi menggunakan kalender Bulan dalam menentukan
hari raya mereka. Dengan melandaskan semua pada fase Bulan, maka
perayaan Pondok Daun atau Sukkot dirayakan pada hari ke 15 di Bulan
Tishrei, ketika Bulan berada di fase Purnama. Jadi sangat wajar kalau
Gerhana Bulan Total bisa terjadi bertepatan dengan Perayaan Pondok Daun,
karena GBT terjadi ketika bulan sedang purnama.
Meskipun demikian tidak setiap Bulan Purnama terjadi
gerhana bulan karena Bulan bergerak mengelilingi Bumi dengan kemiringan
orbit 5º. Artinya, tidak setiap Bulan purnama, bulan akan berada tepat
segaris di antara Bumi dan Matahari
Gerhana “Bulan Super”
Keistimewaan lain dari GBT 28 September 2015 adalah terjadinya
bertepatan dengan posisi Bulan berada di perigee atau titik terdekat
dengan Bumi. Pada bulan September, Bulan akan berada pada jarak 356900
km dari Bumi. Dari catatan posisi Bulan di titik perigee di sepanjang
tahun 2015, jarak Bulan di bulan September merupakan jarak terdekatnya
dengan Bumi di sepanjang tahun 2015.
Istilah supermoon aka si Bulan Super diberikan untuk Bulan
Purnama yang terjadi ketika Bulan berada di perigee. Bahkan perbedaan
“ukuran penampakan” Bulan Purnama Perigee ini sebenarnya tidak mudah
dikenali. Bulan tidak tiba-tiba nampak membesar dan jadi raksasa. Ia
hanya tampak lebih besar 14 % dan lebih terang 30% dibanding kala
Purnama saat apogee atau saat berada di jarak terjauh dari Bumi. Ketika
Bulan Purnama terjadi saat bulan berada di titik terjauh dari Bumi atau
di apogee maka disebut juga Bulan Mini.
Gerhana bulan super atau gerhana bulan perigee memang
menarik dan cukup istimewa, karena sangat jarang terjadi. Tercatat
gerhana bulan perigee hanya terjadi 5 kali sejak tahun 1900 yakni tahun
1910, 1928, 1946, 1964 dan 1982. Setelah gerhana bulan total perigee
tahun 2015, gerhana bulan total berikutnya yang akan bertepatan dengan
bulan berada di titik terdekat dengan Bumi adalah tahun 2033.
Gerhana Bulan Darah 28 September 2015
Gerhana Bulan terjadi ketika Matahari – Bumi – Bulan sejajar dan Bumi menghalangi datangnya cahaya Matahari ke Bulan.
Gerhana Bulan terjadi ketika Matahari – Bumi – Bulan sejajar dan Bumi menghalangi datangnya cahaya Matahari ke Bulan.
Ketika Gerhana Bulan Total terjadi, Bulan akan memasuki
bayangan Bumi dan seharusnya menghilang dari langit atau tampak gelap
sempurna karena tidak lagi memperoleh cahaya Matahari untuk dipantulkan.
Sayangnya tidak demikian.
Ketika gerhana bulan total, Bulan justru tampak berwarna
merah bata karena ketika Bulan berada dalam bayangan umbra Bumi, cahaya
Matahari masih bisa lolos dan mencapai Bulan. Hal ini karena Bumi
memiliki atmosfer. Ketika cahaya Matahari melewati atmosfer Bumi,
cahaya pada panjang gelombang hijau sampai ungu disebarkan dan disaring
oleh atmosfer. Hanya cahaya merah yang bisa lolos melewati atmosfer dan
menyinari Bulan meskipun sebagian cahaya merah tersebut ada yang
dibiaskan atau dibelokkan.
Pada tanggal 28 September 2015, fase gerhana total akan
berlangsung selama 1 jam 11 menit 55 detik dari durasi gerhana 3 jam 20
menit ketika Bulan masuk dalam bayangan inti Bumi sampai ke luar dari
bayangan inti Bumi. Untuk seluruh proses gerhana mulai dari gerhana
penumbra sampai Bulan meninggalkan penumbra Bumi mencapai 5 jam 11
menit. GBT 28 September 2015 merupakan gerhana ke-28 dalam bagian dari
Seri Saros 137, yang terdiri dari rangkaian 81 gerhana ketika Bulan
berada pada titik turun dan bergerak ke arah selatan.
GBT 28 September 2015 akan dapat dinikmati oleh masyarakat
di Pasifik Timur, Amerika, Eropa, Afrika, dan Asia Barat. Indonesia
tidak akan bisa menikmati gerhana bulan tetrad terakhir yang juga
merupakan Bulan super karena gerhana terjadi di pagi hari ketika Bulan
masih di bawah horison.
Gerhana Bulan Total 28 September 2015 hanya dapat dilihat
dari Pasifik Timur, Eropa, Amerika, Asia Barat. Kredit: Fred Espenak /
NASA
Tahapan gerhana:
Awal Gerhana Penumbral : 07:11 WIB | 08:11 WITA | 09:11 WIT
Awal Gerhana Sebagian : 08:07 WIB | 09:07 WITA | 10:07 WIT
Awal Gerhana Total : 09:11 WIB | 10:11 WITA | 11:11 WIT
Puncak Gerhana : 09:47 WIB | 10:47 WITA | 11:47 WIT
Akhir Gerhana Total : 10:23 WIB | 11:23 WITA | 12:23 WIT
Akhir Gerhana Sebagian : 11:27 WIB | 12:27 WITA | 13:27 WIT
Akhir Gerhana Penumbral: 12:22 WIB | 13:22 WITA | 14:22 WIT
Awal Gerhana Sebagian : 08:07 WIB | 09:07 WITA | 10:07 WIT
Awal Gerhana Total : 09:11 WIB | 10:11 WITA | 11:11 WIT
Puncak Gerhana : 09:47 WIB | 10:47 WITA | 11:47 WIT
Akhir Gerhana Total : 10:23 WIB | 11:23 WITA | 12:23 WIT
Akhir Gerhana Sebagian : 11:27 WIB | 12:27 WITA | 13:27 WIT
Akhir Gerhana Penumbral: 12:22 WIB | 13:22 WITA | 14:22 WIT
Meskipun Indonesia tidak dapat menikmati Gerhana Matahari
Sebagian 13 September dan Gerhana Bulan 28 September, kita akan dapat
menikmati keindahan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang akan
melintasi Indonesia dan Gerhana Bulan Penumbral 23 Maret dan 16
September 2016.
0 komentar: