SMA PLUS PGRI CIBINONG

SMA PLUS PGRI CIBINONG

SMA PLUS PGRI CIBINONG

SMU PGRI Cibinong berdiri atau mulai menerima siswa baru pada tahun pelajaran 1978/1979 atas instruksi Kepala Kantor Depdikbud Kabupaten Bogor (Drs. E. Djarkasih), untuk menampung lulusan SMP yang tidak tertampung oleh SMA Negeri Cibinong. Kegiatan belajar mengajar (KBM) menggunakan ruang kelas milik SMA Negeri Cibinong termasuk guru-gurunya. Jumlah siswa angkatan pertama adalah 35 orang, sebagai pejabat kepala sekolah di tunjuk Drs. E. Sanusi Pr (Alm) yang ketika itu sebagai wakil kepala sekolah SMA Negeri Cibinong, dan berakhir tanggal 31 Desember 1980. Pada tanggal 20 Desember 1980 Mendapat pengesahan pengurus Yayasan Persekolahan PGRI Daerah V Jawa Barat, dengan Surat Keputusan No. 052/YP-PGRI/V/Kpt/1980. Sedangkan izin pendidikan dari Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat pada tanggal 22 Februari 1982 dengan Surat Keputusan No. 4/I02/Kep/E.82. Sebagai kepala sekolah kedua diangkat Sri Yosep Suwitahantoro, BA pada tanggal 1 Januari 1981, kemudian bersangkutan mengundurkan diri pada tanggal 15 Oktober 1982 dan pada tanggal 01 Februari 1983 Basyarudin Thayib, BA selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Keuangan di angkat sebagai Kepala Sekolah yang ketiga, sampai sekarang. Langkah pertama adalah mencanangkan Program Jangka Panjang 25 tahun dengan Visi SMU PGRI Cibinong sebagai salah satu SMU Swasta terkemuka di Jawa Barat. Pada tahun 2002/2003 tanggal 11 Desember 2003 diresmikan sebagai SMA Plus PGRI Cibinong oleh Bapak Prof. Dr. H. Iim Wasliman, M.Pd, M.Si Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Minggu, 14 Februari 2016

Ekologi

by Unknown  |  at  20.38


Create by : Amanda Fadia 

            Ekologi adalah studi ilmiah tentang interaksi antara organisme dengan lingkungan mereka. Topik yang sering dijadikan studi ekologi adalah keanekaragaman, distribusi, jumlah, populasi organisme, serta persaingan di antara mereka dalam ekosistem. Ekologi juga mempelajari keanekaragaman hayati yang mengacu pada spesies, gen, dan ekosistem.
Ekologi adalah bidang studi yang meliputi biologi dan ilmu bumi. Kata ”ekologi” digunakan pertama kali pada tahun 1866 oleh seorang ilmuwan Jerman Ernst Haeckel yang berasal dari bahasa Yunani οἶκος yang berarti “rumah” atau “tempat untuk hidup” dan λογία yang berarti “studi” atau “ilmu”. Filsuf Yunani Kuno seperti Hippocrates dan Aristoteles telah meletakkan dasar-dasar ekologi dalam studi mereka pada sejarah alam. Ekologi berubah menjadi sebuah ilmu di akhir abad ke-19. Konsep adaptasi dan seleksi alam menjad pilar teori ekologi modern. Inti dari ilmu ini adalah hubungan antara abiotik dan biotik. Ekologi berusaha untuk menjelaskan:
Proses kehidupan, interaksi, dan adaptasi. Pergerakan material dan energi melalui komunitas hidup
Suksesi pengembangan ekosistem
Distribusi organisme dan keanekaragaman hayati
Ekologi diaplikasikan dalam biologi konservasi, pengelolaan lahan basah, pengelolaan sumber daya alam (agroekologi, pertanian, kehutanan, perikanan), perencanaan kota, kesehatan masyarakat, ekonomi, dan interaksi manusia. Ekologi berperan dalam penyelamatan lingkungan seperti dalam pembuatan biomassa (makanan, bahan bakar, serat, obat-obatan), regulasi iklim, penyaringan air, pembentukan tanah, pengendalian erosi, perlindungan banjir, dll.

1. Ruang Lingkup Ekologi
Ruang lingkup ekologi meliputi beragam tingkat mulai dari tingkat kecil (seperti sel) ke skala besar (seperti biosfer). Misalnya ekosistem yang mengandung sumber daya abiotik dan berinteraksi dengan kehidupan. Namun ekosistem bersifat dinamis, mereka selalu berubah, terkadang cepat atau lambat bahkan ribuan tahun. Sebuah wilayah ekosistem sangat bervariasi dari kecil sampai luas.
Jika dilihat dari sejarah perkembangannya, ekologi dibagi menjadi ilmu lingkungan dan biologi lingkungan. Dari ruang lingkupnya, kita dapat melihat bahwa dasar dari semua pokok ilmu lingkungan adalah ekologi. Bahkan ekologi sering disebut ilmu lingkungan, padahal ekologi cakupannya lebih sempit dibandingkan dengan ilmu lingkungan.

2. Kompleksitas Ekologi
Pola keanekaragaman hayati secara global sangatlah kompleks. Biokompleksitas ini berasal dari interaksi antara proses-proses ekologis yang saling memberikan pengaruh satu sama lain. Kompleksitas dalam ekologi terdiri dari enam jenis yaitu spasial, temporal, struktural, proses, perilaku, dan geometris. Dari jenis-jenis ini, ekologi telah mampu mengidentifikasi fenomena yang terjadi pada skala lingkungan.

3. Hubungan Ekologi dengan Evolusi
Ekologi dan ekologi dianggap “bersaudara” dalam disiplin ilmu kehidupan. Seleksi alam, sejarah hidup, perkembangan, adaptasi, populasi, dan pewarisan sifat adalah contoh dari konsep yang mirip antara teori ekologi dan evolusi. Morfologi, perilaku, dan sifat genetik, misalnya, dapat dipetakan ke pohon evolusi untuk mempelajari sejarah perkembangan suatu spesies dalam katannya dengan fungsi dan peran mereka dalam lingkungan ekologi yang berbeda. Dalam hal ini, alat-alat analisis ekologi dan evolusi saling tumpang tindih karena sama-sama mengatur, mengklasifikasikan, dan menyelidiki kehidupan yang sistematis seperti filogenetik atau sistem taksonomi Linnaeus.
Kedua disiplin ini sering muncul bersama-sama, seperti dalam judul jurnal Trends in Ecology and Evolution. Tidak ada batas tajam yang memisahkan ekologi dan evolusi. Mereka hanya berbeda pada fokus studinya. Ekologi mempelajari faktor-faktor abiotik dan biotik yang mempengaruhi proses evolusi. Evolusi bisa terjadi dengan cepat yaitu pada rentang waktu ekologi yang sesingkat satu generasi.

4. Ekologi Manusia
Ekologi manusia adalah suatu disiplin yang menyelidiki ekologi spesies manusia (dalam hal ini, kita). Ekologi dapat didefinisikan
(1) dari bioekologis sudut pandang manusia sebagai dominan ekologis dalam komunitas dan sistem tumbuhan dan hewan,
(2) dari bioekologis sudut pandang hanya sebagai hewan lain yang mempengaruhi dan terpengaruh oleh lingkungan fisiknya, dan
(3) sebagai manusia, entah bagaimana berbeda dari kehidupan binatang pada umurnya. Banyak disiplin lain seperti sosiologi, geografi, psikologi, dll yang tertarik pada hubungan manusia dengan sistem alam terutama pada abad ke-19. Ekosistem berhubungan penting untuk ekologi manusia karena mereka adalah basis utama ekonomi global setiap komoditas.

5. Hubungan Ekologi dengan Lingkungan
Lingkungan ekosistem meliputi unsur fisik dan biotik dan keduanya saling terkait. Seperti ekologi, lingkungan memiliki arti konseptual yang berbeda dan tumpang tindih dengan konsep alam. Lingkungan meliputi dunia fisik, dunia sosial, dan dunia yang dibangun manusia. Perubahan salah satu faktor ekologi atau lingkungan secara bersamaan dapat mempengaruhi keadaan seluruh ekosistem.

6. Sejarah Perkembangan Ekologi
Awal perkembangan ekologi sangatlah kompleks. Filsuf Yunani Kuno seperti Hippocrates dan Aristoteles adalah yang pertama kali melakukan pengamatan tentang sejarah alam. Konsep awal ekologi—seperti keseimbangan dan regulasi di alam—dapat ditelusuri saat masa Herodotus.
Konsep ekologi seperti rantai makanan, pengaturan populasi, dan produktivitas pertama kali dikembangkan pada tahun 1700. Konsep tersebut ditemukan melalui karya-karya yang diterbitkan oleh penemu mikroskop Antoni van Leeuwenhoek dan ahli botani Richard Bradley. Sejarawan alam—seperti Humboldt, James Hutton, dan Jean-Baptiste Lamarck—meletakan dasar-dasar ilmu ekologi modern. Istilah ekologi adalah istilah baru dan pertama kali diciptakan oleh seorang biologis Jerman yang bernama Ernst Haeckel dalam bukunya Generelle Morphologie der Organismen pada tahun 1866. Haeckel adalah seorang ahli zoologi, seniman, penulis, dan profesor anatomi komparatif.
Ekologi modern menarik perhatian ilmuwan pada menjelang akhir abad ke-19. Pada abad ke-20, ekologi beralih dari sejarah alam yang masih bersifat deskriptif menjadi sejarah alam ilmiah yang bersifat analisis. Ekologi menjadi lebih populer pada tahun 70-an karena ada gerakan lingkungan hidup. Ada ikatan sejarah dan ilmiah yang kuat antara ekologi, pengelolaan lingkungan, dan perlindungan.

7. Hubungan Ekologi dengan Ilmu Lain
Ekologi tidak bisa lepas dari ilmu lainnya sama halnya dengan ilmu-ilmu lainnya. Berikut adalah beberapa hubungan ekologi dengan ilmu lain:
Fisika. Karena ekologi juga mencakup unsur fisik seperti suhu, cahaya, dll.
Kimia. Karena ekologi menganalisa proses sintesis dan peristiwa kimia yang terjadi dalam tubuh organisme.
Antariksa. Ekologi mempelajari musim, perubahan dari siang ke malam, sedimentasi, dll.
Ilmu sosial. Ekologi juga membahas populasi dan komunitas dari organisme

0 komentar:

Proudly Powered by Blogger.